Artikel Aksi
Nyata Modul 1.4
Implementasi
Budaya Positif di Sekolah SDN 1 Banyuurip
Oleh :
Tomy Widiyanto, S.Pd.
Calon
Guru Penggerak Angkatan 10
Kabupaten
Kendal
A. Latar
Belakang
Seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologi, fenomena krisis karakter sangat
memprihatinkan. Hal tersebut disebabkan perkembangan teknologi memudahkan
mereka mengakses tren budaya luar yang tanpa mereka kaji apakah sesuai dengan
budaya kita atau tidak. Budaya positif di sekolah ialah nilai-nilai,
keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada
murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan
bertanggung jawab.
Sekolah sebagai institusi pembentukan
karakter pada anak menjadi peluang bagi sekolah terutama guru sebagai pendidik
dalam membangun budaya positif di sekolah. Sekolah idealnya menjadi tempat yang
aman dan nyaman bagi murid. Hal ini sejalan dengan filosofi pemikiran Ki Hajar
Dewantara yaitu pembelajaran di sekolah harus dapat membawa murid memperoleh kebahagiaan
setinggi-tingginya melalui merdeka belajar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan dengan membangun budaya positif. Budaya positif di sekolah dapat
dibangun dengan membentuk keyakinan kelas dan menerapkan segitiga restitusi.
Dengan adanya keyakinan kelas yang disusun Bersama antara guru dan murid, maka
semua akan mengupayakan untuk menjalankannya sebagai Langkah awal membangun
budaya positif di sekolah. Dan dengan penerapan segitiga restitusi dapat
membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.
B.
Tujuan
1. Menumbuhkan
budaya positif dengan menanamkan nilai kebajikan dan keyakinan dan kesepakatan
kelas yang sudah di buat
2. Menumbuhkan
nilai - nilai Profil pelajar pancasila pada diri peserta didik dalam proses
pembelajaran
3. Memahami
konsep posisi control sebagai pendidik
4. Memahami
konsep kebutuhan dasar manusia
5. Memahami
penerapan segitiga restitusi
6. Meningkatkan
keberanian dan rasa percaya diri murid untuk mengemukakan pendapat mengenai
gambaran kelas yang diinginkan
7. Menumbuhkan
motivasi intrinsik murid
8. Mewujudkan
pembelajaran yang berpihak pada murid
9. Menumbuhkan
budi pekerti yang baik (tanggung jawab, disipilin, dan komitmen)
10. Mengajarkan
murid mencari solusi dari suatu permasalahan
C.
Tolok Ukur
1. Peserta didik mampu membuat kesepakatan dan keyakinan kelas sesuai
dengan nilai - nilai Profil Pelajar Pancasila
2. Peserta didik mampu menjalankan kesepakatan yang telah dibuat
dengan penuh tanggung jawab
3. Peserta didik mampu menentukan solusi dari permasalahan yang
dihadapinya
4. Peserta didik mampu menunjukkan perubahan perilaku sebagai
pembelajaran atas masalah yang pernah dihadapinya
5. Peserta didik dan guru mampu melaksanakan budaya positif
(keyakinan kelas dan segitiga restitusi) secara konsisten
D.
Linimasa Tindakan
1. Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan sosialisasi
2. Melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait budaya positif,
kesepakatan kelas dan Profil Pancasila
3. Menjelaskan pengertian dan manfaat kesepakatan kelas
4. Guru berkolaborasi dengan peserta didik membuat kesepakatan
(keyakinan) kelas
5. Menumbuhkan dan menanamkan pembiasaan nilai - nilai Profil Pelajar
Pancasila
6. Menjadikan kesepakatan kelas menjadi pembiasaan positif dan aksi
nyata di kelas atau di lingkungan sekolah
7. Memasang keyakinan kelas
8. Mempraktikkan segitiga restitusi
9. Menerapkan keyakinan dan restitusi secara berkelanjutan dan
konsisten
E.
Dukungan yang Dibutuhkan
1. Kerja sama Orang tua di rumah sebagai lingkungan pertama untuk
menerapkan budaya positif siswa
2. Warga sekolah sebagai teladan dalam menerapkan budaya posistif di
lingkungan sekolah
3. Sarana dan prasarana yang mendukung untuk menumbuhkan budaya
positif di sekolah
4. Kerjasama Kepala Sekolah, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan untuk
dapat Bersama-sama berupaya konsisten dalam menerapkan budaya positif
F.
Deskripsi Aksi Nyata
Untuk dapat
terlaksana aksi nyata ini langkah pertama yang kami lakukan adalah kami
menyampaikan rencana Diseminasi Budaya Positif yang diajukan oleh CGP SD Negeri
1 Banyuurip. Selanjutnya kami mempersiapkan kegiatan diseminasi yang meliputi,
materi dalam bentuk power point, undangan, daftar hadir, dan lain – lain. Sasaran
Diseminasi Budaya Positif ini adalah Bapak Ibu Guru SD Negeri 1 Banyuurip
sejumlah 7 orang dan dihadiri oleh Bapak Kepala SD Negeri 1 Banyuurip.
Kegiatan Diseminasi Budaya Positif dilaksanakan pada hari Sabtu,
8 Juni 2024 dan dihadiri oleh kepala sekolah dan seluruh pendidik SD Negeri 1
Banyuurip. Dalam sambutannya, kepala sekolah menyampaikan bahwa Diseminasi
Budaya Positif merupakan kegiatan berbagi praktik baik yang dilakukan oleh CGP SD
Negeri 1 Banyuurip. Yang harapannya dapat mengimplementasikan Budaya Positif di
SD Negeri 1 Banyuurip. Kepala Sekolah juga menyampaikan akan terus mendukung
apabila ke depannya kami dari CGP akan ada kegiatan yang berkenaan dengan
kegiatan pengembangan pembelajaran. Peserta seminar antusias menyimak materi
seminar hingga seluruh materi selesai disampaikan oleh CGP Angkatan 10 Bapak
Tomy Widiyanto, S.Pd. dari SD Negeri 1 Banyuurip.
G.
Hasil Aksi Nyata
Rangkaian kegiatan Aksi Nyata dalam Diseminasi Budaya Positif
yang dilakukan oleh CGP SD Negeri 1 Banyuurip menghasilkan pemahaman dari
pendidik di sekolah mengenai implementasi Budaya Positif di sekolah, khususnya
dalam penyusunan keyakinan kelas dan restitusi. Sehingga akan tercipta
pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan serta berpihak pada murid.
H.
Pembelajaran yang Didapat dari
Aksi Nyata
Hal yang kami dapatkan dalam kegiatan Diseminasi Budaya Positif
adalah kolaborasi. CGP dan para pendidik dari SD Negeri 1 Banyuurip sebanyak 8
orang terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk dapat terlaksananya kegiatan
Diseminasi ini. Seluruh warga sekolah harus terus berkolaborasi dalam
mewujudkan visi dan misi sebagai prakarsa perubahan dalam menguatkan karakter
positif dalam mencetak generasi yang berjiwa Profil Pelajar Pancasila.
I.
Rencana Perbaikan
Rencana saya ke depan akan terus berinovasi dalam menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada siswa demi dapat “menuntun”
siswa agar dapat berkembang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Besar harapan kami akan terus adanya perbaikan dalam
mengimplementasikan Budaya Positif di sekolah. Kami terus melakukan kolaborasi
bersama Kepala Sekolah, dan seluruh Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Banyuurip, mengikuti
pelatihan serta belajar mandiri dari berbagai sumber terkait pengembangan
pembelajaran yang berpihak pada siswa. Serta berupaya terus dapat
mengimplementasikan Budaya Positif di sekolah melalui keyakinan kelas demi
terwujudnya visi dan misi dalam mencetak generasi yang berjiwa profil pelajar
pancasila.
J. Dokumentasi Kegiatan